Tarmud Poernama
Software FREE ! Antivirus ! Education ! CPNS ! Informasi ! Multimedia !
Selasa, 14 April 2015
TEKNIK SENAM ROLL DEPAN
TEKNIK SENAM ROLL DEPAN
Posted September 20, 2011 by sutisport in Uncategorized. Tagged: depan, macam roll, roll, roll senam, senam, senam roll, SENAM ROLL DEPAN. 26 Comments
Olah raga roll depan sangat mudah dilakukan dan juga mengasyikan
tapi dibalik itu semua jika dilakukan tanpa teknik yang benar maka akan
membahayakan keselamatan kita. Berikut ini akan saya postingkan tata
cara melakukan teknik roll depan yang mungkin anda butuh suatu saat
nanti, atau ingin mempraktikkannya secara langsung, tapi bisa juga untuk
pengetahuan saja.Sebelum melakukan gerakan inti alangkah baiknya melakukan pemanasan dan pelemasan terlebih dahulu, ini untuk mengantisipasi terjadinya cidera. Bukan hanya olah raga roll saja yang menganjurkan pemanasan sebelum kegiatan inti tapi semua cabang olah raga juga wajib melakukan pemanasan sebelum melakukan kegiatan inti, keuntungan pemanasan sebelum olah raga adalah siapnya otot ketika sudah melakukan kegiatan inti, agar otot tidak kaku, detak jantung stabil, meningkatkan suhu tubuh, mencegah resiko cidera , dan agar lebih percaya diri.
Pada dasarnya pemanasan dan pelemasan harus dilakukan secara sistematis dan menjurus / mengarah pada kegiatan inti.
- Berikut uraian pemanasan ( streacing );
- Berdiri tegak kedua tangan di taruh di bawah dahi kemudian tarik keatas sampai kepala menghadap keatas.
- Kepala menunduk dengan kedua tangan di taruh diatas kepala kemudian di tekan kebawah.
- Kepala menoleh kesamping kiri kemudian telapak tangan kanan menekan dagu dan sebaliknya.
- Mematahkan leher ke arah kanan / kiri dan tangan kiri di atas kepala menarik dengan telapak tengan secara berlahan.
- Lengan kanan menyelinap ke tangan kiri / menyelinap di depan dada, kemudian tangan kiri menekan lengan kanan yang lurus di depan dada sampai otot bahu terasa tertarik.
- Lengan kanan di tekuk di belakang kepala kemudian tangan kiri menyentuh siku dan di tarik hingga otot bahu terasa tertarik dan sebaliknya.
- Salah satu kaki di angkat ke atas dan ditekuk sambil ditahan dengan kedua tangan, dilakukan secara bergantian kanan kiri.
- Kaki di tekuk kebelakang dengan di tahan tangan, dilakukan secara bergantian kanan kiri.
- Kaki diagkat lurus kedepan dengan ditahan tangan, dilakukan secara bergantian kanan kiri.
- Posisi kuda – kuda kedua tangan memeggang kedua lutut sambil menekan, selanjutnya badan serong kanan dan kiri.
- Uraian teknik roll depan;
- Langkah awal berdiri tegak, kaki rapat, tangan lurus ke atas dan pandangan kedepan.
- Guling depan dengan awalan tangan menyentuh matras dilanjutkan tengkuk, punggung, pinggul, dan kaki, ketika menguling kaki ditekuk dan berakhir kaki lurus dan rapat, pada saat mengguling rileks saja jangan kaku, ini akan mempermudah gerakan.
- Lagkah akhir berdiri sejenak pandangan kedepan dengan perlahan tangan di tarik ke atas lurus lalu turunkan lagi secara berlahan, ini untuk mengembalikan keseimbangan setelah melakukan roll.
Begitulah seklumit pengalaman dari penulis jika ada ‘salah kata mohon di benarkan, saran dan kritik yang membangun selalu penulis nantikan. ˜
By. Setyawan
Devinisi Balap Sepeda
Devinisi Balap Sepeda
Balap Sepeda sebetulnya sudah cukup lama dikenal di Indonesia, bahkan
jauh sebelum Perang Dunia II sudah ada beberapa pembalap sepeda yang
dibiayai oleh kaum pengusaha : seperti perusahaan Tropical, Triumph,
Hima, Mansonia dan lain-lain. Mereka dapat dikategorikan sebagai
pembalap sepeda profesional. Padahal waktu itu masih jaman penjajahan
Belanda. Memang perkembangan olahraga Balap Sepeda cukup menguntungkan.
waktu itu, khususnya kota Semarang menjadi pusat kegiatan Balap Sepeda.
Oleh arsitek Ooiman dan Van Leuwen didirikanlah sebuah velodrome.
Velodromen dalam bahasa Belanda disebut Wielerband, atau “Pias” dalam
bahasa Indonesia.
Pada jaman Jepang boleh dikatakan kegiatan Balap Sepeda terhenti. Baru ketika kemerdekaan diproklamasikan, para penggemar Balap Sepeda kembali mencoba mempopulerkan. Meski belum terorganisir dalam satu wadah, tetapi secara perseorangan kegiatan olahraga Balap Sepda nampak berkembang kembali. Sebagai contoh terbukti ketika PON II/1951 berlangusng di Jakarta, Balap Sepeda termasuk cabang olahraga yang diperlombakan.
Pada jaman Jepang boleh dikatakan kegiatan Balap Sepeda terhenti. Baru ketika kemerdekaan diproklamasikan, para penggemar Balap Sepeda kembali mencoba mempopulerkan. Meski belum terorganisir dalam satu wadah, tetapi secara perseorangan kegiatan olahraga Balap Sepda nampak berkembang kembali. Sebagai contoh terbukti ketika PON II/1951 berlangusng di Jakarta, Balap Sepeda termasuk cabang olahraga yang diperlombakan.
Pengaman Balap Sepeda
Helm Sepeda
Helm sepeda adalah helm yang digunakan oleh pengguna sepeda. Didesain berbeda dari helm motor karena kecepatan sepeda hanya sekitar 15 km/jam. Walaupun di Indonesia belum diwajibkan untuk menggunakan helm sepeda, banyak juga masyarakat yang sudah menggunakannya saat kegiatan bersepeda santai di hari libur. Tetapi, pada olahraga balap sepeda atau kejuaraan sepeda gunung, penggunaan helm sepeda sudah diwajibkan.
Helm sepeda adalah helm yang digunakan oleh pengguna sepeda. Didesain berbeda dari helm motor karena kecepatan sepeda hanya sekitar 15 km/jam. Walaupun di Indonesia belum diwajibkan untuk menggunakan helm sepeda, banyak juga masyarakat yang sudah menggunakannya saat kegiatan bersepeda santai di hari libur. Tetapi, pada olahraga balap sepeda atau kejuaraan sepeda gunung, penggunaan helm sepeda sudah diwajibkan.
Jenis Sepeda Balap
Pernah kita di bingungkan dengan jenis-jenis sepeda yang beredar
dipasaran, pada umumnya sepeda yang kita banyak beredar adalah jenis MTB
atau lebih di kenal dengan sepeda gunung dan Road Bike lebih di kenal
dengan Sepeda Jalan Raya.
Sepeda Gunung atau MTB masih di bagi beberapa jenis lagi misal Competitve XC, XC Trail, All Mountain, FreeRide/DownHill, Progrsive HT, Recreational XC. Sedangkan untuk Road bike atau sepeda balap juga di bagi berbagi macam jenis lagi seperti Com[etitive road, Endurance, TT (time trial), Fixed Gear(single speed), Fitnes(comutte).
Secara garis besar itulah jenis sepeda yang banyak beredar, akan tetapi banyak vendor melakukan pengembangan khusus dan membuat sepeda sepeda jenis baru seperti cyclocross, dirtjumper, dan masih banyak lagi sepeda modif lainya.
Untuk mengetahui sepeda apa yang cocok dengan kebutuhan dan keinginan kita ada baiknya kita tahu diskripsi masing-masing jenis sepeda, tips ini berisi diskripsi sepeda secara global sehingga memudahkan anda memilih sepeda.
Sepeda Gunung atau MTB masih di bagi beberapa jenis lagi misal Competitve XC, XC Trail, All Mountain, FreeRide/DownHill, Progrsive HT, Recreational XC. Sedangkan untuk Road bike atau sepeda balap juga di bagi berbagi macam jenis lagi seperti Com[etitive road, Endurance, TT (time trial), Fixed Gear(single speed), Fitnes(comutte).
Secara garis besar itulah jenis sepeda yang banyak beredar, akan tetapi banyak vendor melakukan pengembangan khusus dan membuat sepeda sepeda jenis baru seperti cyclocross, dirtjumper, dan masih banyak lagi sepeda modif lainya.
Untuk mengetahui sepeda apa yang cocok dengan kebutuhan dan keinginan kita ada baiknya kita tahu diskripsi masing-masing jenis sepeda, tips ini berisi diskripsi sepeda secara global sehingga memudahkan anda memilih sepeda.
Helm Balap Sepeda
Faktor keselamatan menjadi sangat penting bagi setiap pembalap. Apalagi
bila mengingat kecepatan sepeda motor MotoGP yang mampu mencapai 340
km/jam. Wow! Karena itu, helm sebagai salah satu perlengkapan balap
tidak boleh diabaikan. Kebanyakan pembalap biasanya menyiapkan empat
buah helm pada setiap lomba. Salah satunya digunakan untuk
mengantisipasi cuaca hujan dan berkabut. Sedangkan helm-helm yang lain
berfungsi sebagai cadangan jika helm yang dipakai rusak.
Helm balap memiliki struktur dasar yang sama dengan helm biasa, terutama untuk jenis helm full-face (helm yang menutupi seluruh wajah). Helm terdiri atas empat bagian, yaitu bagian luar, bantalan dalam, kaca, serta tali dan kunci pengikat.
Bagian luar helm menggunakan kombinasi bahan, seperti serat kaca, karbon untuk mengalihkan efek benturan pada kepala. Sementara, bantalan dan pelindung bagian dalam berperan vital untuk melindungi tengkorak. Bahan dari bantalan itu haruslah melekat pada bentuk lapisan luarnya dengan aman. Materi yang dipakai juga harus mengikuti lekuk kepala dan wajah pembalap dengan sempurna, seperti pelipis, alis, hidung, dan rahang.
Sedangkan kaca pada bagian depan helm dibuat dari bahan plastik khusus. Tujuannya, untuk melindungi pengemudi dari benda-benda di udara yang beterbangan, seperti serangga, air hujan, puing-puing dari jalan atau motor lain, dan juga dari burung. Fungsi kedua adalah untuk mengantisipasi kabut, terutama pada kondisi lembap dan hujan. Terakhir, tali dan kunci pengikat sebagai unsur terakhir yang akan menjaga helm tetap pada posisi yang tepat.
Helm yang baik memiliki empat unsur kunci, yaitu aerodinamis, nyaman, aman, dan membantu penglihatan. Bentuk dan desain helm aerodinamis akan mengatur sirkulasi udara secara efisien. Sedangkan, sistem ventilasi yang baik memudahkan pemakainya untuk bernapas, mendengar, dan melihat dengan optimal. Ukuran Helm Jika teman-teman ke toko helm akan dijumpai berbagai ukuran helm.
Helm balap memiliki struktur dasar yang sama dengan helm biasa, terutama untuk jenis helm full-face (helm yang menutupi seluruh wajah). Helm terdiri atas empat bagian, yaitu bagian luar, bantalan dalam, kaca, serta tali dan kunci pengikat.
Bagian luar helm menggunakan kombinasi bahan, seperti serat kaca, karbon untuk mengalihkan efek benturan pada kepala. Sementara, bantalan dan pelindung bagian dalam berperan vital untuk melindungi tengkorak. Bahan dari bantalan itu haruslah melekat pada bentuk lapisan luarnya dengan aman. Materi yang dipakai juga harus mengikuti lekuk kepala dan wajah pembalap dengan sempurna, seperti pelipis, alis, hidung, dan rahang.
Sedangkan kaca pada bagian depan helm dibuat dari bahan plastik khusus. Tujuannya, untuk melindungi pengemudi dari benda-benda di udara yang beterbangan, seperti serangga, air hujan, puing-puing dari jalan atau motor lain, dan juga dari burung. Fungsi kedua adalah untuk mengantisipasi kabut, terutama pada kondisi lembap dan hujan. Terakhir, tali dan kunci pengikat sebagai unsur terakhir yang akan menjaga helm tetap pada posisi yang tepat.
Helm yang baik memiliki empat unsur kunci, yaitu aerodinamis, nyaman, aman, dan membantu penglihatan. Bentuk dan desain helm aerodinamis akan mengatur sirkulasi udara secara efisien. Sedangkan, sistem ventilasi yang baik memudahkan pemakainya untuk bernapas, mendengar, dan melihat dengan optimal. Ukuran Helm Jika teman-teman ke toko helm akan dijumpai berbagai ukuran helm.
Juara Junior Balap Sepeda Indonesia
pembalap junior asal Pangan-daran, menjuarai lomba balap sepeda junior
sepanjang 90 km dari Pangandaran ke Cipatujah yang diselenggarakan
Pengcab ISSI Ciamis, Minggu (28/3). Posisi kedua diraih pembalap
Malaysia M. Soehan dan posisi ketiga juga pembalap asa] Pangandaran,
Yazid.
"Ini merupakan prestasi yang bagus bagi anak-anak Pangandaran," kata Dede Koharudin, Sekretaris Panitia Lomba dan pengurus Klub Kuda Laut Pangandaran, Minggu sore. Prestasi juga diraih pembalap andalan Pangandaran, Rohi-dah, yang menempati posisi ketiga pemula putri yang menempuh jarak sekitar 30 km dari Pangandaran ke Cimerak. Juara dan posisi kedua diraih Yeti (Purwakarta) dan Rohana (DKI Jakarta).
Sementara itu, hasil kelas senior yang menempuh jarak 187 km dari Pangandaran sampai Tasikmalaya, hasilnya belum diketahui. Pada kelas BMX 1-3 yang digelar di arena balap PT Star-strus, keluar sebagai juara Gal-ih, diikuti Yosef dan Aldi. Mereka merupakan para pembalap asli Ciamis.
"Ini merupakan prestasi yang bagus bagi anak-anak Pangandaran," kata Dede Koharudin, Sekretaris Panitia Lomba dan pengurus Klub Kuda Laut Pangandaran, Minggu sore. Prestasi juga diraih pembalap andalan Pangandaran, Rohi-dah, yang menempati posisi ketiga pemula putri yang menempuh jarak sekitar 30 km dari Pangandaran ke Cimerak. Juara dan posisi kedua diraih Yeti (Purwakarta) dan Rohana (DKI Jakarta).
Sementara itu, hasil kelas senior yang menempuh jarak 187 km dari Pangandaran sampai Tasikmalaya, hasilnya belum diketahui. Pada kelas BMX 1-3 yang digelar di arena balap PT Star-strus, keluar sebagai juara Gal-ih, diikuti Yosef dan Aldi. Mereka merupakan para pembalap asli Ciamis.
Juara Balap Sepeda
Pada 2009 dimulai dengan come back-nya Lance Armstrong (38) juara Tour
de France tujuh kali asal AS ke dunia balap sepeda, setelah pensiun tiga
tahun. Lance bergabung di tim Astana tempat bemiukininya Alberto
Contador juara tiga grand tour (Tour de France, Giro dltalia, dan Vuelta
a Espana).Kembalinya Lance di peloton balap sepeda, meningkatkan
antusiasme pencinta balap sepeda di berbagai belahan bumi, yang ingin
melihat penam-pilanya kembali setelah gantung sepeda pada 2006.
Penampilan perdana di lomba pembukaan 2009, Tour Down Under (Australia) akhir Januari menunjukkan Lance masih cukup fit, untuk bisa bersaing dengan pembalap yang lebih muda. Meski hanya finis di posisi ke-29 klasemen umum, ini membuktikan tingkat kebugaran pembalap asal Texas ini masih prima. Juara Tour DouTi Under 2009 direbut pembalap tuan rumah Australia Allan Davis (Quick Step).
Pada Februari, balap sepeda international Le Tour de Lang-kawi (LTdL) 2009 (Malaysia) yang merupakan lomba tur terbesar di Asia dijuarai Jose Serpa, pembalap Kolombia yang tergabung di tim Seremen-ti Diquigiovanni (Italia). Untuk katagori Asia, pembalap Indonesia asal Jabar Tonton Susanto, yang memperkuat tim LeTua (Malaysia), mampu memenuhi ambisinya pada saat usianya 36 tahun, kembali menjadi juara LTdL kategori
Asia dan berada di peringkat ketujuh kategori umum. Ini adalah gelar juara LTdL kategori Asia untuk ketiga kalinya bagi Tonton, yang menjuarai LTdL kategori Asia pada 1998 dan 2002. Dalam upaya come back-nya musim ini. Lance mengalami handicap kecelakaan sewaktu ikut lomba di Spanyol akhir Maret. Lance jatuh ketika bertabrakan dengan pembalap lain, sehingga menderita patah tulang pundak yang mengharuskannya istirahat lebih dari sebulan.
Penampilan perdana di lomba pembukaan 2009, Tour Down Under (Australia) akhir Januari menunjukkan Lance masih cukup fit, untuk bisa bersaing dengan pembalap yang lebih muda. Meski hanya finis di posisi ke-29 klasemen umum, ini membuktikan tingkat kebugaran pembalap asal Texas ini masih prima. Juara Tour DouTi Under 2009 direbut pembalap tuan rumah Australia Allan Davis (Quick Step).
Pada Februari, balap sepeda international Le Tour de Lang-kawi (LTdL) 2009 (Malaysia) yang merupakan lomba tur terbesar di Asia dijuarai Jose Serpa, pembalap Kolombia yang tergabung di tim Seremen-ti Diquigiovanni (Italia). Untuk katagori Asia, pembalap Indonesia asal Jabar Tonton Susanto, yang memperkuat tim LeTua (Malaysia), mampu memenuhi ambisinya pada saat usianya 36 tahun, kembali menjadi juara LTdL kategori
Asia dan berada di peringkat ketujuh kategori umum. Ini adalah gelar juara LTdL kategori Asia untuk ketiga kalinya bagi Tonton, yang menjuarai LTdL kategori Asia pada 1998 dan 2002. Dalam upaya come back-nya musim ini. Lance mengalami handicap kecelakaan sewaktu ikut lomba di Spanyol akhir Maret. Lance jatuh ketika bertabrakan dengan pembalap lain, sehingga menderita patah tulang pundak yang mengharuskannya istirahat lebih dari sebulan.
perlengkapan balap sepeda
Bermain sepeda pada jalur offroad sangatlah berbeda dibanding
dengan di jalan raya. Banyak persiapan yang harus diperhatikan, baik
fisik maupun sepeda. Jadi berdasarkan pengalaman pribadi, untuk menjamin
keselamatan dan kenyamanan bersepeda yang jauh dari “peradaban” ada
beberapa item yang perlu dipersiapkan. Berikut gambar beberapa
perlengkapan sepeda gunung tersebut (note:bukan untuk downhill) dan kisaran harganya.
Rahmadani Ulfa
Tekhnik Dasar Permainan Hoki
TEKNIK DASAR PERMAINAN HOKI
Pengertian Teknik Dasar
Sama
seperti cabang olahraga lainnya, dalam mempelajari dan berlatih untuk
menguasai teknik dasar pada umumnya selalu melalui beberapa tahapan. Dan
secara prinsip beranjak dari yang paling mudah sampai dengan yang
kompleks. Teknik dasar merupakan suatu keterampilan penting yang harus
di miliki seaorang atlet sebelum menuju kemahiran atau bisa, maka dari
itu teknik dasar sangat di perlukan oleh seorang atlet. Keterampilan
teknik perlu dilatih agar gerakan yang sebenarnya dapat dilakukan dengan
benar. Badriah (2002: 47) menjelaskan sebagai berikut :
Keterampilan
teknik dalam konteks ini merupakan gambaran kemampuan atau keterampilan
melakukan gerakan-gerakan suatu cabang olahraga dari mulai gerakan
dasar sampai gerakan yang kompleks dan sulit, termasuk gerak tipu yang
menjadi ciri cabang olahraga tersebut. Jadi keterampilan teknik
merupakan hasil dari proses belajar dan berlatih gerak yang secara
khusus ditujukan untuk dapat menampilkan mutu tinggi cabang olahraga
tersebut.
Berdasarkan
kutipan tersebut, jelas bahwa keterampilan teknik dapat dikuasai
setelah melakukan proses belajar atau berlatih. Dan untuk menuju
kemahiran maka dalam pola latihannya harus melakukan pengulangan,
Latihan (training), menurut Harsono (1988: 101) ialah “proses
yang sistematis dari berlatih/bekerja yang dilakukan secara
berulang-ulang, dengan kian hari menambah jumlah beban
latihan/pekerjaan”.
Melatih kemampuan mendribble dan teknik dasar lainnya diperlukan alat bantu latihan.
2.2 Hakekat Dribble
Hoki
adalah olahraga beregu yang dalam satu regu permainan satu sama lain
harus saling mendukung dan bahu membahu membentuk team yang kompak.
Dengan demikian, penguasaan teknik dasar permainan hoki secara
individual mutlak sangat diperlukan. Agar permainan hoki itu berlangsung
dengan baik, teratur dan menarik untuk disaksikan penonton maka para
pemain dituntut untuk menguasai unsur-unsur permainan hoki.
Dari
berbagai teknik dasar hoki, penulis hanya akan menjabarkan mengenai
dribble dan teknik dasar lainnya. Ada beberapa komponen dalam dribble,
diantaranya :
1. Kelincahan (Agiliti)
2. Kecepatan (speed)
Komponen Dribble dalam permainan hoki akan memberi dampak yang positif. Dalam hal ini Wheeler dan Parker berasumsi bahwa :
1. Memberikan kesempatan untuk mengisi kembali pelayan energi yang telah menjadi rendah.
2. Mengatasi pengaruh perangsang yang berlebihan.
3. Mematangkan kondisi tubuh dengan jalan deferensiasi pola-pola penggunaan energi.
Adapun pengaruh negatif
yang ditimbulkan dari Dribble adalah kemampuan teknik selanjutnya
menjadi lemah dan letih, dan jika terlalu berlebihan tanpa mengetahui
keadaan siswa maka pelaku akan mengalami pegel pinggang.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Teknik Dasar Menggiring Bola (Dribble)
Pengertian
dribble adalah berlari lurus ataupun membelok sambil menguasai boal.
Dalam olahraga hoki teknik ini sangat diperlukan karena hoki merupakan
olahraga beregu. Dribbling
adalah bagian yang sangat penting dari permainan. Dan tidak hanya
digunakan untuk membuat berjalan besar atas lapangan. Seorang atlet
perlu dan harus menggunakan kemampuan dribbling yang baik untuk menerima
bola dan menyebarkannya dengan cepat. Jadi untuk menjadi pemain hoki
yang baik menggiring bola adalah salah satu keterampilan yang paling
penting dalam permainan. Untuk para pemula atau orang yang baru belajar
olahraga hoki, pembelajaran yang harus dilakukan yaitu pergerakan tanpa
bola dulu. Atlet harus melakukan kelenturan terlebih dahulu, hal ini
dikarenakan atlet yang baru belajar olahraga ini otok-ototnya belum
lentur, adapun gerakannya yaitu sebagai berikut:
1. Langkah awal atlet di belajarkan cara berdiri dengan sikap kuda-kuda jongkok.
2. Kemudian atlet suruh memegang setik yang benar.
3. Setelah
itu baru mulai pergerakan tanpa bola atau bisa disebut membolak-balikan
stik dengan jarak antara stik dengan kaki sekitar 45
4. Kemudian
setelah atlet sudah kelihatan lancar atau mahir dalam melakukan
pergerakan tanpa bola tadi, kemudian atlet di kasih bola untuk melakukan
pembelajaran selanjutnya yaitu mendribble menggunakan bola, namun
sebelum itu atlet harus dibekali dengan teknik dasar mendribble terlebih
dahulu.
Dalam olahraga hoki, drobble digunakan untuk:
1. Lari
dengan menguasai bola, sambil melihat ke sekeliling dengan cepat untuk
melihat ke arah mana bola sebaiknya di arahkan (dioperkan).
2. Menarik lawan keluar dari posisinya.
3. Mengecoh dan melewati lawan.
4. Mendapatkan ruang gerak untuk melakukan operan / tembakan.
Dribble itu sendiri terdiri dari dua macam, yaitu:
1. Dribble lurus
Bola didorong ke depan dengan stick tetap menmpel pada bola atau dapat juga dengan cara diketuk (short tap) berturut-turut.
2. Dribble buka tutup (dribble india)
Bola
didorong serong ke kiri depan dengan menggunakan pegangan forehand,
kemudian segera didorong serong ke kanan depan engan menggunakan
backhand. Jadi jalan bola selalu zig-zag.
Adapun cara melakukan dribble yaitu sebagai berikut:
1. Posisi kaki:
Dalam
posisi lari yang normal, akan tetapi selalu siap untuk meliukan badan
ke samping kiri/kanan atau mengubah kecepatan lari bila perlu. Untuk itu
gerakan kaki (foot work) yang baik akan sangat menunjang.
2. Posisi badan:
Lebih
bungkuk dari posisi lari biasa, tetapi harus dalam keadaan selalu
seimbang dan rileks, dengan lengan relatif lurus, menguasai bola dengan
baik.
3. Posisi tangan:
Tangan
kiri memegang stick di bagian ujung stick, seperti pada pegangan yang
normal, akan tetapi tangan kanan harus sedikit ke bawah untuk
mendapatkan kontrol yang maksimum. Untuk membantu dalam mengendalikan
stick , telunjuk tangan kanan diluruskan dan menempel pada stick.
4. Pandangan:
Pandangan harus slalu ke depan mengikuti jalannya bola skaligus juga melihat keberadaan kawan atau lawan disekitarnya.
Catatan: Bola
harus selalu dekat dengan stick dan harus selalu dalam penguasaannya
setiap waktu. Pemain tidak boleh lengah karena bola kemungknan lepas
dari kontrolnya ataupun karena dicuri lawan. Bola harus berada kurang
lebih 1 meter didepan kaki atau di samping kanan, dalam posisi ini maka
akan memudahkan melakukan operan ataupun tembakan ke gawang.
3.2 Teknik Dasar Mendorong Bola (Pushing)
Teknik
push dapat digunakan untuk memberikan umpan (passing) ataupun untuk
menembak ke gawang lawan (shooting). Push sangat tepat digunakan untuk
operan jarak pendek, akan tetapi seorang pemain yang sudah mahir dapat
menggunakan teknik push ini untuk operan jarak jauh.
Adapun keuntungan-keuntungan menggunakan teknik push antara lain yaitu sebagai berikut:
1. Push
adalah sebuah operan dengan mengguanakan gerakan yang sangat cepat.
Cara ini sangat efektif bagi penyerang dalam melakukan tembakan dengan
cepat ke gawang lawan dan sebaliknya bagi pihak yang bertahan. Saat
menghalau bola dari daerahnya untuk melepaskan diri dari tekanan lawan.
2. Untuk menyembunyikan arah operan bola sampain saat terakhir.
3. Lebih mudah mengoper bola ke arah kanan dengan push dari pada dengan hit, karena posisi kaki tidak perlu diubah.
4. Lebih mudah mengontrol kecepatan bola saat melakukan operan, di bandingkan dengan hit.
5. Memungkinkan mengoper bola dari posisi tanggung bila hit tidak mungkin dilakukan.
Adapun teknik dasar dalam melakukan push yaitu sebagai berikut:
1. Posisi tangan:
Tangan
kiri menggenggam bagian ujung stick, dan tangan kanan memegang bagian
tengah stick atau sedikit ke atas. Jari telunjuk tangan kanan lurus dan
menempel/menyanggah bagian bawah stick.
2. Posisi badan:
Condongkan
badan ke depan, mulai dari panggul dan gerakan/ tempatkan kepala
sedemikian rupa sehingga berada segaris diatas bola. Saat melakukan push
putarskan badan sehingga bahu kanan bergerak menghadap ke muka ke arah
sasaran.
3. Posisi kaki:
Kaki kiri didepan kaki kanan dan keduanya condong ke depan. Kemudian lutut agak dibengkokan.
4. Posisi bola:
Untuk posisi bola berada pada jarak antara 40-50cm didepan kaki kri.
5. Perkenaan bola:
Diawali
dari stick yang menempel dengan bola dan kemudian stick menyusur
lapangan selama mungkin. Lengan bawah dari tangan kanan menentukan
tenaga dorongan, dibantu dorongan dari kaki kanan. Sedangkan tangn kiri
membantu mengontrol stick, menarik stick ke belakang saat tangan kanan
melakukan push. Setelah push, kepala stick harus tetap vertikal dan
sebagai gerakan lanjutan, stick menunjuk mengikuti arah jalannya bola,
sehinnga bola akan bergerak menyusur lapangan
Rahmadani Ulfa
Minggu, 21 Desember 2014
Jumat, 19 Desember 2014
Langganan:
Postingan (Atom)